PENGELASAN DENGAN GAS
Pada proses pengelasan dengan
gas, campuran gas digunakan sebagai sumber panas untuk pengelasan nya.
Nyala gas yang umum digunakan adalah:
- gas alam
- asetilen
- hidrogen + oksigen (oksihidrogen)
Nyala gas oksihidrogen, dapat
mencapai suhu ± 1980 °C, hidrogen dihasilkan melalui proses
elektrolisa air atau dengan mengalirkan uap diatas kokas. Sedangkan nyala
asetilen, dapat mencapai suhu ± 3500 °C (
untuk jelasnya lihat keterangan berikut
ini).
· NYALA OKSIASETILEN
Las nyala oksiasetilen (sering
juga disebut dengan “las karbid”), menggunakan nyala dari gas campuran antara
oksigen dengan asetilen, sampai logam induk mencair dan pengelasan dapat
dilakukan dengan atau tanpa logam pengisi.
Oksigen berasal dari proses
elektrolisa atau proses pencairan udara. Oksigen komersial umumnya berasal dari
proses pencairan udara, dimana oksigen dipisahkan dari nitrogen yang kemudian
disimpan di dalam tabung silinder baja bertekanan sekitar 14 MPa.
· GAS ASETILEN 

Gas ini dihasilkan dari reaksi
kimia antara Kalsium Karbida dengan Air. Gelembung-gelembung gas akan naik ke
udara bebas dan endapan nya disebut: “kapur tohar”. Reaksi kimia yang terjadi
di dalam tabung asetilen adalah sbb:

dengan: ·
disebut:
“Kalsium Karbida”

· 2
disebut:
“Air”

·
disebut:
“Kapur Tohor”

·
disebut:
“Gas Asetilen”


- generator asetilen; yakni mencampur
karbid dengan air
- pasar bebas
dalam bentuk tabung-tabung
yang sudah siap pakai dan sudah tercampur
dengan aseton (tekanan tabung £ 100 kPa).
Pengaturan perbandingan persentase
campuran gas, adalah sangat penting, sebab dengan demikian sifat nyala api akan
dapat diatur.
Dibagian ujung nyala kerucut,
terjadi perbandingan Oksigen : Asetilen
= 1 : 1
Selubung luar nya berwarna ke
biru-biru an dan Oksigen yang dibutuhkan dambil dari udara disekitar nya.
Umum nya nyala ini digunakan pada: -
pengerjaan pengelasan
- pemotongan logam
· NYALA REDUKSI (Nyala Karburasi)
Bila terdapat kelebihan
Asetilen, maka diantara nyala kerucut dan selubung luar (lihat: nyala netral),
akan timbul nyala seperti nyala kerucut, tetapi berwarna ke putih-putih an yang
panjang nya tergantung dari jumlah kelebihan asetilen nya.
Nyala ini biasanya digunakan untuk
pengelasan:
- logam monel
- nikel
- beberapa baja lunak dan beberapa
bahan non-ferrous dengan pengerasan permukaan.
· NYALA
OKSIDASI
Bila terdapat Oksigen yang berlebih,
maka akan diperoleh nyala yang mirip nyala netral, hanya saja nyala kerucutnya
lebih pendek dan selubung luar nya lebih jelas (nyata/tegas) warna nya.
Nyala ini hanya dapat digunakan untuk
pengelasan fusion, yakni untuk bahan-bahan seperti: kuningan dan perunggu.
No comments:
Post a Comment