Pengertian Deformasi Elastis & Deformasi Flastis
Deformasi elastis adalah :
tidak permanent, artinya 4ika beban dilepaskan maka bahan kembali ke bentuk semula.
Deformasi Plastis adalah :
Pada kebanyakan logam, deformasi elastis hanya terjadi sampai regangan beberapa % tertentu. jika bahan berdeformasi melewati batas elastis, tegangan tidak lagi proporsional terhadap regangan.
Daerah ini disebut daerah plastis
Pada daerah plastis, bahan tidak bisa kembali ke bentuk semula jika beban dilepaskan.
Pada tinjauan mikro deformasi plastis mengakibatkan putusnya ikatan atom dengan atom tetangganya dan membentuk ikatan yang baru dengan atom yang lainnya
Wednesday, January 29, 2014
pengertian diagram fase
2 jenis pengertian diagram fase
1. Diagram fase adalah:
Sejenis grafik yang digunakan untuk menunjukkan kondisi kesetimbangan antara fase-fase yang berbeda dari suatu zat yang sama.
Dalam matematika dan fisika, diagram fase juga mempunyai arti sinonim dengan ruang fase
2. Diagram fase adalah:
Diagram tekanan-temperatur dari zat tunggal, seperti air, Sumbu-sumbu diagram berkoresponden dengant tekanan dan temperature.
Diagram fase pada ruang tekanan-temperatur menunjukkan garis kesetimbangan atau sempadan fase antara tiga fase padat cair dan gas
Komponen-komponen umum diagram fase adalah :
garis kesetimbangan atau sempadan fase, yang merujuk pada garis yang menandakan terjadinya transisi fase.
cara untuk mencegah terjadinya korosi pada matrial logam
Upaya – upaya untuk mencegah terjadinya korosi :
1. Memilih logam yang tepat untuk suatu lingkungan dengan kondisi-kondisinya.
2. Memberi lapisan pelindung agar lapisan logam terlindung dari lingkungannya.
3. Memperbaiki lingkungan supaya tidak korosif
4. Perlindungan secara elektrokimia dengan anoda korban atau arus tandingan.
5. Memperbaiki konstruksi agar tidak menyimpan air,lumpur dan zat korosif lainnya.
1. Memilih logam yang tepat untuk suatu lingkungan dengan kondisi-kondisinya.
2. Memberi lapisan pelindung agar lapisan logam terlindung dari lingkungannya.
3. Memperbaiki lingkungan supaya tidak korosif
4. Perlindungan secara elektrokimia dengan anoda korban atau arus tandingan.
5. Memperbaiki konstruksi agar tidak menyimpan air,lumpur dan zat korosif lainnya.
Hal – hal yang mempengaruhi terjadinya korosi pada logam
Hal – hal yang mempengaruhi terjadinya korosi :
1. Temperatur,semakin tinggi temperatur maka reaksi kimia akan semakin cepat maka korosi akan semakin cepat terjadi
2. Kecepatan aliran, jika kecepatan aliran semakin cepat maka akan merusak lapisan film pada logam maka akan mempercepat korosi karena logam akan kehilangan lapisan.
3. pH, pada pH yang optimal maka korosi akan semakin cepat
( mikroba ).
4. Kadar Oksigen, semakin tinggi kadar oksigen pada suatu tempat maka reaksi oksidasi akan mudah terjadi sehingga akan mempengaruhi laju reaksi korosi.
5. Kelembaban udara
1. Temperatur,semakin tinggi temperatur maka reaksi kimia akan semakin cepat maka korosi akan semakin cepat terjadi
2. Kecepatan aliran, jika kecepatan aliran semakin cepat maka akan merusak lapisan film pada logam maka akan mempercepat korosi karena logam akan kehilangan lapisan.
3. pH, pada pH yang optimal maka korosi akan semakin cepat
( mikroba ).
4. Kadar Oksigen, semakin tinggi kadar oksigen pada suatu tempat maka reaksi oksidasi akan mudah terjadi sehingga akan mempengaruhi laju reaksi korosi.
5. Kelembaban udara
Jenis – jenis korosi yang terjadi pada pipa/logam
Jenis – jenis korosi yang terjadi pada pipa/logam
1. Uniform attack ( korosi seragam )
Yaitu korosi yang terjadi pada permukaan logam akibat reaksi kimia, karena pH air yang rendah dan udara yang lembab,sehingga makin lama logam makin menipis. Biasanya ini terjadi pada pelat baja atau profil, logam homogen.
Korosi jenis ini bisa dicegah dengan cara Diberi lapis lindung yang mengandung inhibitor seperti gemuk.
a. Untuk lambung kapal diberi proteksi katodik
b. Pemeliharaan material yang tepat
c. Untuk jangka pemakain yang lebih panjang diberi logam berpaduan tembaga 0,4%
2. Pitting corrosion ( korosi sumur )
Yaitu korosi yang disebabkan karena komposisi logam yang tidak homogen yang
mana pada daerah batas timbul korosi yang berbentuk sumur.
Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara :
a. Pilih bahan yang homogen
b. Diberikan inhibitor
c. Diberikan coating dari zat agresif
3. Errosion Corrosion ( korosi erosi )
Korosi yang terjadi karena keausan dan menimbulkan bagian – bagian yang tajam dan kasar, bagian – bagian inilah yang mudah terjadi korosi dan juga diakibatkan karena fluida yang sangat deras dan dapat mengkikis film pelindung pada logam.
Korosi ini biasanya terjadi pada pipa dan propeller. Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara :
a. Pilih bahan yang homogen
b. Diberi coating dari zat agresif
c. Diberikan inhibotor
d. Hindari aliran fluida yang terlalu deras
4. Galvaniscorrosion (korosi galvanis )
Korosi yang terjadi karena adanya 2 logam yang berbeda dalam satu elektrolit sehingga logam yang lebih anodic akan terkorosi.
Korosi ini dapat dicegah dengan cara :
a. Beri isolator yang cukup tebal hingga tidak ada aliran elektolit
b. Pasang proteksi katodik
c. Penambahan anti korosi inhibitor pada cairan
5. Stress corrosion (korosi tegangan )
Terjadi karena butiran logam yang berubah bentuk yang diakibatkan karena logam mengalami perlakuan khusus ( seperti diregang, ditekuk dll.) sehingga butiran menjadi tegang dan butiran ini sangat mudah bereaksi dengan lingkungan.
Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara :
a. Diberi inhibitor
b. Apabila ada logam yang mengalami streses maka logam harus direlaksasi.
6. Crevice corrosion ( korosi celah )
Korosi yang terjadi pada logam yang berdempetan dengan logam lain diantaranya ada celah yang dapat menahan kotoran dan air sehingga kosentrasi O2 pada mulut kaya disbanding pada bagian dalam, sehingga bagian dalam lebih anodic dan bagian mulut jadi katodik
Korosi ini dapat dicegah dengan cara :
a. Isolator
b. Dikeringkan bagian yang basah
c. Dibersihkan kotoran yang ada
7. Korosi mikrobiologiKorosi yang terjadi karena mikroba Mikroorganisme yang mempengaruhi korosi antara lain bakteri, jamur, alga dan protozoa. Korosi ini bertanggung jawab terhadap degradasi material di lingkungan. Pengaruh inisiasi atau laju korosi di suatu area, mikroorganisme umumnya berhubungan dengan permukaan korosi kemudian menempel pada permukaan logam dalam bentuk lapisan tipis atau biodeposit. Lapisan film tipis atau biofilm. Pembentukan lapisan tipis saat 2 – 4 jam pencelupan sehingga membentuk lapisan ini terlihat hanya bintik-bintik dibandingkan menyeluruh di permukaan.
Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara :
a. Memilih logam yang tepat untuk suatu lingkungan dengan kondisi-kondisinya
b. Memberi lapisan pelindung agar lapisan logam terlindung dari lingkungannya
c. Memperbaiki lingkungan supaya tidak korosif
d. Perlindungan secara elektrokimia dengan anoda korban atau arus tandingan.
e. Memperbaiki konstruksi agar tidak menyimpan air,lumpur dan zat korosif lainnya.
8. Fatigue corrosion ( korosi lelah )
Korosi ini terjadi karena logam mendapatkan beban siklus yang terus berulang sehingga smakin lama logam akan mengalami patah karena terjadi kelelahan logam. Korosi ini biasanya terjadi pada turbin uap, pengeboran minyak dan propeller kapal.
Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara :
a. Menggunakan inhibitor
b. Memilih bahan yang tepat atau memilih bahan yang kuat korosi.
c. Memilih bahan yang tepat atau memilih bahan yang kuat korosi.
1. Uniform attack ( korosi seragam )
Yaitu korosi yang terjadi pada permukaan logam akibat reaksi kimia, karena pH air yang rendah dan udara yang lembab,sehingga makin lama logam makin menipis. Biasanya ini terjadi pada pelat baja atau profil, logam homogen.
Korosi jenis ini bisa dicegah dengan cara Diberi lapis lindung yang mengandung inhibitor seperti gemuk.
a. Untuk lambung kapal diberi proteksi katodik
b. Pemeliharaan material yang tepat
c. Untuk jangka pemakain yang lebih panjang diberi logam berpaduan tembaga 0,4%
2. Pitting corrosion ( korosi sumur )
Yaitu korosi yang disebabkan karena komposisi logam yang tidak homogen yang
mana pada daerah batas timbul korosi yang berbentuk sumur.
Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara :
a. Pilih bahan yang homogen
b. Diberikan inhibitor
c. Diberikan coating dari zat agresif
3. Errosion Corrosion ( korosi erosi )
Korosi yang terjadi karena keausan dan menimbulkan bagian – bagian yang tajam dan kasar, bagian – bagian inilah yang mudah terjadi korosi dan juga diakibatkan karena fluida yang sangat deras dan dapat mengkikis film pelindung pada logam.
Korosi ini biasanya terjadi pada pipa dan propeller. Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara :
a. Pilih bahan yang homogen
b. Diberi coating dari zat agresif
c. Diberikan inhibotor
d. Hindari aliran fluida yang terlalu deras
4. Galvaniscorrosion (korosi galvanis )
Korosi yang terjadi karena adanya 2 logam yang berbeda dalam satu elektrolit sehingga logam yang lebih anodic akan terkorosi.
Korosi ini dapat dicegah dengan cara :
a. Beri isolator yang cukup tebal hingga tidak ada aliran elektolit
b. Pasang proteksi katodik
c. Penambahan anti korosi inhibitor pada cairan
5. Stress corrosion (korosi tegangan )
Terjadi karena butiran logam yang berubah bentuk yang diakibatkan karena logam mengalami perlakuan khusus ( seperti diregang, ditekuk dll.) sehingga butiran menjadi tegang dan butiran ini sangat mudah bereaksi dengan lingkungan.
Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara :
a. Diberi inhibitor
b. Apabila ada logam yang mengalami streses maka logam harus direlaksasi.
6. Crevice corrosion ( korosi celah )
Korosi yang terjadi pada logam yang berdempetan dengan logam lain diantaranya ada celah yang dapat menahan kotoran dan air sehingga kosentrasi O2 pada mulut kaya disbanding pada bagian dalam, sehingga bagian dalam lebih anodic dan bagian mulut jadi katodik
Korosi ini dapat dicegah dengan cara :
a. Isolator
b. Dikeringkan bagian yang basah
c. Dibersihkan kotoran yang ada
7. Korosi mikrobiologiKorosi yang terjadi karena mikroba Mikroorganisme yang mempengaruhi korosi antara lain bakteri, jamur, alga dan protozoa. Korosi ini bertanggung jawab terhadap degradasi material di lingkungan. Pengaruh inisiasi atau laju korosi di suatu area, mikroorganisme umumnya berhubungan dengan permukaan korosi kemudian menempel pada permukaan logam dalam bentuk lapisan tipis atau biodeposit. Lapisan film tipis atau biofilm. Pembentukan lapisan tipis saat 2 – 4 jam pencelupan sehingga membentuk lapisan ini terlihat hanya bintik-bintik dibandingkan menyeluruh di permukaan.
Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara :
a. Memilih logam yang tepat untuk suatu lingkungan dengan kondisi-kondisinya
b. Memberi lapisan pelindung agar lapisan logam terlindung dari lingkungannya
c. Memperbaiki lingkungan supaya tidak korosif
d. Perlindungan secara elektrokimia dengan anoda korban atau arus tandingan.
e. Memperbaiki konstruksi agar tidak menyimpan air,lumpur dan zat korosif lainnya.
8. Fatigue corrosion ( korosi lelah )
Korosi ini terjadi karena logam mendapatkan beban siklus yang terus berulang sehingga smakin lama logam akan mengalami patah karena terjadi kelelahan logam. Korosi ini biasanya terjadi pada turbin uap, pengeboran minyak dan propeller kapal.
Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara :
a. Menggunakan inhibitor
b. Memilih bahan yang tepat atau memilih bahan yang kuat korosi.
c. Memilih bahan yang tepat atau memilih bahan yang kuat korosi.
Ada 4 pengertian korosi pada pipa/logam
Ada 4 pengertian korosi yaitu:
1.Korosi adalah proses degradasi / deteorisasi / perusakan material yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan sekitarnya.
2. Korosi adalah perusakan material tanpa perusakan material.
3. Korosi adalah kebalikan dari metalurgi ekstraktif
4. Korosi adalah system thermodinamika logam dengan lingkungan ( udara, air, tanah ), yang berusaha mencapai kesetimbangan.
1.Korosi adalah proses degradasi / deteorisasi / perusakan material yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan dan sekitarnya.
2. Korosi adalah perusakan material tanpa perusakan material.
3. Korosi adalah kebalikan dari metalurgi ekstraktif
4. Korosi adalah system thermodinamika logam dengan lingkungan ( udara, air, tanah ), yang berusaha mencapai kesetimbangan.
Thursday, January 16, 2014
Artikel Proses oversize piston
Artikel Proses oversize piston
Proses oversize piston banyak dilakukan pada motor yang telah melewati batastoleransi ukuran antara piston dan dinding silinder.
Proses oversize adalah penggantian dengan diameter yang lebih besar dari ukuran sebelumnya.
Pada artikel ini dilakukan analisis perhitungan kinerja motor dengan piston ukuran standard yang sudah di oversize untuk mengetahui pemakain bahan bakar yang di gunakan oleh mesin.
Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa dengan meng-oversize piston terjadi kenaikan volume langkah, tapi tekanan dalam ruang bakar menurun, perbandingan kompresi meningkat, sedangkan untuk daya dan torsi yang dihasilkan relatif sama dengan ukuran motor standard.
PENDAHULUAN
Piston adalah bagian utama dalam mesin berupa sumbat geser yang terpasangdidalam sebuah silinder mesin yang bekerja secara bolak-balik menjadi gerak angular/berputar yang digerakkan oleh adanya expand gas/pembakaran danmengubah energy panas menjadi energy gerak.
Fungsi utama dari piston ialah menerima dan memindahkan tenaga yangdiperoleh dari pembakaran dan diteruskan ke poros dengan melalui batang piston.
Akibat dari pemakaian mesin motor dalam jangka waktu yang lama,akan terjadi kerenggangan celah (clearance) antara piston dan dinding piston. Jikacelah tersebut telah melebihi batas maksimum yang diizinkan, maka celah tersebutharus dikembalikan ke kondisi standard. Artinya diameter silinder diperbesar, makaukuran piston juga diperbesar.
Proses pembesaran diameter silinder piston ini dikenal dengan istilahoversize. Oversize adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperbesar diameter liner silinder piston mulai dari oversize 25 (0,25 mm) sampai oversize 100 (naik 1mm) kemudian mengganti ukuran piston dengan ukuran yang lebih besar sesuaidengan besar silinder yang telah di oversize yang mengakibatkan tarikan mesinkurang bertenaga menjadi kembali bertenaga.
Pengaruh dari oversize piston ini akan berdampak terhadap kinerja motor.
Dari uraian diatas maka pada penulisan inidilakukan penelitian terhadap piston.
Penelitian yang dilakukan yaitu analisis pengaruh oversize piston terhadap pemakaian bahan bakar.
Untuk angka oversize biasanya tertidiri per tingkatan. satu tingkat yaitu 25dan angka tersebut terdapat di piston yg sudah dioversize. biasanya maksimal sampaioversize 100, tergantung dari keparahan kerusakan di blok mesin tempat lubang piston tetapi jika sudah sampai oversize 100 tarikan mesin tetap kurang bertenaga,maka solusinya yaitu overboss, yaitu dengan cara memakai piston standard 0 tetapi blok mesin harus di tambah
SEKIAN TENTANG Pengaruh dari oversize piston ini tHANKS
pengaruh Over Size Silinder Terhadap Kinerja Mesin
pengaruh Over Size Silinder Terhadap Kinerja Mesin
Banyak macam cara digunakan untuk meningkatkan unjuk kerja dari mesin bensin.
Salah satunya dengan meningkatkan perbandingan kompresi yaitu dengan jalan oversize dan memperbesar diameter exhaust valve untuk memperlancar aliran fluida keluar dari ruang pembakaran.
Dalam tugas akhir ini disimulasikan pengaruh oversize sebesar 0,25 mm, 0,50 mm, 0,75 mm, 1 mm dan penambahan diameter exhaust valve sebesar 0,2 mm, 0,4 mm, 0,6 mm, 0,8 mm terhadap unjuk kerja mesin bensin 4 langkah 1 silinder.
Simulasi dilakukan berdasarkan data teknis mesin motor HONDA LEGENDA standart dengan bahan bakar gasoline (bilangan oktan 95).
Dalam perhitungan unjuk kerja mesin digunakan perangkat lunak engine analyzer pro v35. Dari dua cara meningkatkan unjuk kerja mesin mesin yang telah disimulasikan, proses oversize menunjukkan pengaruh yang lebih besar yaitu sebesar 12,05 % pada putaran 9000 rpm pada oversize 1 mm.
Dan untuk penambahan diameter katup buang, efisiensi terbesar pada 0.6 mm yaitu sebesar 24.19 % pada putaran 9000 rpm.
Sekilas tentang "pengaruh Over Size Silinder Terhadap Kinerja Mesin" semoga bermanfaat untuk teman-teman Terimakasih. GBU.
fungsi MESIN DOHC pada CB150R
fungsi MESIN DOHC pada CB150R
Dalam teknologi mesin motor kita mengenal beberapa istilah 'DOHC' dan juga 'SOHC'. Namun bagi sebagian besar konsumen sepeda motor belum mengetahui apa kedua istilah tersebut.
Berikut penjelasan singkat.
DOHC adalah singkatan dari Double Overhead Camshaft atau 'kem' yang punya over head ganda.
Mudahnya, dalam satu piston ada dua pasang over head sehingga mesin mempunyai empat klep, dimana dua klep mengatur masukan bahan bakar dan dua klep lainnya mengatur keluaran gas buang. Mesin jenis ini juga menggunakan dua noken as yang ada pada kepala silinder.
Dengan jumlah klep dua kali lebih banyak, tenaga yang dihasilkan otomatis lebih besar, karena pengaturan penyaluran bahan bakar ke mesin dan penyaluran gas buang ke knalpot lebih akurat. Kebanyakan DOHC juga mendatangkan kitiran mesin (RPM) lebih tinggi. Letak klep yang lebih baik mengoptimalkan set up yang memaksimalkan pula performa mesin.
Meski begitu, kekurangannya tetap ada, harga pembuatan dan perbaikan mesin DOHC lebih mahal. Suku cadang lebih banyak bisa jadi masalah lain, apalagi tidak semua mekanik di Indonesia bisa dengan baik menyetel ulang klep mesin DOHC. Untungnya, mesin jenis ini tidak perlu terlalu sering disetel ulang klepnya.
gambar mesin, CB150R (DOHC)
gambar mesin.FU (SOHC)
Kelemahan lainnya, lebih boros bahan bakar, karena kebutuhan mesin akan bahan bakar juga lebih banyak. Disamping itu bobot mesin DOHC juga lebih berat.
Sementara untuk mesin Sementara mesin Single Over Head Camshaft (SOHC) hanya punya sepasang over head. Dengan kata lain mesin ini memiliki dua klep, satu untuk mengatur masukan bahan bakar dan satu lagi untuk mengatur keluaran gas buang. Dan hanya memiliki satu noken as.
Keuntungan dan Kerugian
SOHC bertorsi lebih baik pada putaran rendah karena lebih ringan (memutar mesin) dan
DOHC menghasilkan torsi lebih rendah karena lebih berat. Namun pada pada kecepatan tinggi, torsi mesin DOHC akan lebih baik.
Bila jumlah klepnya sama, SOHC memiliki low-end torque lebih baik sementara DOHC memiliki top-end power lebih tinggi.
SISTEM DAN CARA KERJA KOPLING
CARA KERJA SISTEM KOPLING
sistem kopling yang akan kita bicarakan disini adalah
sistem kopling manual yang selanjutnya kita sebut dengan kopling saja.
Berikut ini ditampilkan gambar komponen penting
pendukung kopling, secara urut : Fly wheel atau roda gila, Clutch disc atau
plat kopling, Clutch cover atau dekrup dan Clutch release bearing atau Drek
lahar.
Susunanya di dalam mobil adalah :
Kopling atau
Clutch yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan poros engkol dengna poros
roda gigi transmisi. Fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke
transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai dengan yang
diinginkan.
Dalam
keadaan normal, dimana fungsi kopling bekerja dengan baik, begitu pengemudi
menekan pedal kopling, tenaga mesin akan di putuskan, karena saat pedal ditekan
maka gaya tekan itu akan mendorong release fork dan release fork akan mendorong
release bearing. Sehingga release bearing akan mengangkat mendorong pegas
diaprahgma dan preaseure palte, clutch disc akan terlepas dengan flywheel.
Serentak roda gigi akan terlepas dari pengaruh putaran mesin. Kondisi inilah
yang memungkinkan terjadinya perpindahan roda gigi pada transmisi. Dewasa ini
terdapat berbagai jenis kopling diantaranya kopling gesek, kopling fluida,
koping sentrifugal, dan kopling magnet. Tetapi yang paling banyak digunakan
oleh kendaraan bermotor adalah jenis koping gesek tipe plat dan kopling gesek
tipe kerucut, dimana untuk kopling tipe plat ini bisa berupa kopling plat basah
dan kopling plat kering. Kopling plat basah adalah kopling yang plat-platnya
direndam dengan minyak pelumas. Kebanyakan kopling jenis ini digunakan oleh sepeda
motor. Sedangkan jenis kopling plat kering adalah jenis kopling yang
plat-platnya tidak direndam oleh minyak pelumas. Umumnya digunakan pada mobil
dan sepeda motor tua buatan Eropa. kelebihan dari kopling plat basah adalah
tidak cepat aus, karena dilumasi oleh oli. Kekurangannya, hambatan geseknya
kurang sehingga tidak bisa memindahkan tenaga seefektif kopling kering. Apalagi
bila di tambahakan bahan aditif pelicin, kopling bisa slip. Kopling
kering cepat aus karena tidak terkena oli tetapi tenaga pemindahan dari mesin
ke roda gigi lebih baik.
Pada umunya,
bagian utama kopling terdiri atas 3 macam, yaitu unit kopling, tutup kopling,
dan unit pembebas. Unit kopling terdiri atas plat kopling, plat tekan, dan
pegas kopling. Tutup kopling diikat oleh roda gila, sedangkan didalamnya
dipasangkan pada roda poros persneling dan ditempatkan diantara roda gila dan
plat tekan. Plat tekan akan menekan plat kopling terhadap roga gila dengan
adanya tekanan dari pegas-pegas koping. Peranti ini dibuat dari bahan besi tuang
dimana bagian permukaannya dibuat halus dan rata. Sedangkan plat kopling di
buat untuk memberikan gesekan yang besar pada roda gila dan plat tekan serta
ditempatkan diantara keduanya. Pada kedua permukaan plat kopling ini
dipasangkan kampas dan dikeling dengna paku keling, dan biasanya pada permukaan
platnya di beri kepingan logam. Fungsinya adalah untuk memperkuat dan juga
untuk menyalurkan panas. Selain itu, pada bagian tengah plat kopling terdapat
pegas torsi. Pegas torsi berfungsi untuk mengurangi kejutan-kejutan yang
terjadi pada waktu kopling bekerja dan untuk mencegah kemungkinan pecahnya plat
kopling atau kerusakan lainnya seperti bengkoknya plat kopling
Cara Kerja :
Fly wheel atau roda gila meneruskan sekaligus
menyimpan energi dari Crank Saft (kruk as) mesin saat mesin hidup (berputar),
Plat kopling menjadi satu-satunya perantara tenaga mesin dengan Porseneling
kita yang akhirnya tenaga ini akan diteruskan ke Roda. Sedangkan Dekrup bekerja
sebagai pengatur kapan tenaga mesin di teruskan dan kapan tenaga mesin tidak
diteruskan, hal ini dilakukan oleh kaki kita saat menginjak atau melepas Sistem Kopling
Kopling (clutch) terletak di antara motor dan transmisi, dan berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan putaran motor ke transmisi.
Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh kopling adalah :
1). Harus dapat menghubungan putaran motor ke transmisi
dengan lembut.
2).Komponen-komponen Kopling
Kopling atau Clutch yaitu peralatan transmisi yang
menghubungkan poros engkol dengna poros roda gigi transmisi. Fungsi kopling
adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah
tingkat kecepatan sesuai dengan yang diinginkan.
3).fungsi kopling
Dalam
keadaan normal, dimana fungsi kopling bekerja dengan baik, begitu pengemudi
menekan pedal kopling, tenaga mesin akan di putuskan, karena saat pedal ditekan
maka gaya tekan itu akan mendorong release fork dan release fork akan mendorong
release bearing. Sehingga release bearing akan mengangkat mendorong pegas
diaprahgma dan preaseure palte, clutch disc akan terlepas dengan flywheel.
Serentak roda gigi akan terlepas dari pengaruh putaran mesin. Kondisi inilah
yang memungkinkan terjadinya perpindahan roda gigi pada transmisi. Dewasa ini
terdapat berbagai jenis kopling diantaranya kopling gesek, kopling fluida,
koping sentrifugal, dan kopling magnet. Tetapi yang paling banyak digunakan
oleh kendaraan bermotor adalah jenis koping gesek tipe plat dan kopling gesek
tipe kerucut, dimana untuk kopling tipe plat ini bisa berupa kopling plat basah
dan kopling plat kering. Kopling plat basah adalah kopling yang plat-platnya
direndam dengan minyak pelumas. Kebanyakan kopling jenis ini digunakan oleh
sepeda motor. Sedangkan jenis kopling plat kering adalah jenis kopling yang
plat-platnya tidak direndam oleh minyak pelumas. Umumnya digunakan pada mobil
dan sepeda motor tua buatan Eropa. kelebihan dari kopling plat basah adalah
tidak cepat aus, karena dilumasi oleh oli. Kekurangannya, hambatan geseknya
kurang sehingga tidak bisa memindahkan tenaga Fungsi kopling adalah sebagai
penghubung dan pemutus tenaga putaran mesin dari poros engkol. Pada umumnya
kopling terletak diantara primer reduksi dan transmisi, atau untuk tipe lain
yang terletak pada poros engkol. Ada dua jenis kopling yang digunakan pada
sepeda motor, yakni:
a. Kopling Otomatis adalah kopling yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal, yang menghubungkan serta memutuskan tenaga mesin, tergantung dari putaran mesin itu sendiri. Susunan pemasangan komponen-komponen pada kopling otomatis akan menempatkan kanvas kopling dan pelat kopling merenggang,
hal ini berbeda dengan susunan pemasangan komponen-komponen pada kopling manual, dimana antara pelat dan kanvas kapling merapat. Pada saat mesin putaran lambat, kanvas dan pelat kopling masih merenggang sehingga putaran mesin dari poros engkol belum terhubung menuju transmisi dan roda belakang.
Pada saat putaran mesin bertambah gaya sentrifugal mulai bekerja pada pemberat kopling sehingga pemberat bergerak menekan pelat kopling,
hal ini akan menghasilkan merapatnya kanvas dan pelat kopling sehingga putaran mesin dan poros engkol akan dihubungkan ke transmisi dan akan dilanjutkan ke roda belakang.
a. Kopling Otomatis adalah kopling yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal, yang menghubungkan serta memutuskan tenaga mesin, tergantung dari putaran mesin itu sendiri. Susunan pemasangan komponen-komponen pada kopling otomatis akan menempatkan kanvas kopling dan pelat kopling merenggang,
hal ini berbeda dengan susunan pemasangan komponen-komponen pada kopling manual, dimana antara pelat dan kanvas kapling merapat. Pada saat mesin putaran lambat, kanvas dan pelat kopling masih merenggang sehingga putaran mesin dari poros engkol belum terhubung menuju transmisi dan roda belakang.
Pada saat putaran mesin bertambah gaya sentrifugal mulai bekerja pada pemberat kopling sehingga pemberat bergerak menekan pelat kopling,
hal ini akan menghasilkan merapatnya kanvas dan pelat kopling sehingga putaran mesin dan poros engkol akan dihubungkan ke transmisi dan akan dilanjutkan ke roda belakang.
b. Kopling
Manual adalah kopling yang bekerja secara manual yang dilakukan oleh pengendara
itu sendiri. Mekanisme kerja kopling adalah putaran mesin dari poros engkol
yang akan diteruskan oleh kopling menuju transmisi dan ke roda belakang, pada
saat kanvas kopling dan pelat kopling merapat, akan tetapi putaran mcsin dari
poros engkol menuju ke transmisi akan terputus jika kanvas dan pelat kopling
merenggang.
Kopling
adalah alat yang memenuhi persyaratan.
a. Dapat
meneruskan putaran poros engkol ke transmisi (persneling).
b. Dapat melepaskan hubungan antara poros engkol mesin dengan transmisi.
c. Dapat meneruskan perputaran poros engkol mesin ke transmisi secara berangsur-angsur secara merata tanpa hentakan.
b. Dapat melepaskan hubungan antara poros engkol mesin dengan transmisi.
c. Dapat meneruskan perputaran poros engkol mesin ke transmisi secara berangsur-angsur secara merata tanpa hentakan.
Bagian-bagian
kopling
Kopling terdiri atas dua bagian utama:
a. Rumah kopling (Clutch outer drum) yang ikut bérputar dengan poros engkol digerekkan oleh roda gigi pada ujung poros engkol).
b. Pusat kopling (Clutch center) yang dipasang pada ujung poros utama persneling.
Kopling terdiri atas dua bagian utama:
a. Rumah kopling (Clutch outer drum) yang ikut bérputar dengan poros engkol digerekkan oleh roda gigi pada ujung poros engkol).
b. Pusat kopling (Clutch center) yang dipasang pada ujung poros utama persneling.
Untuk
meneruskan perputaran rumah kopling ke pusat kopling dipakai susunan pelat-pelat
gesek (kanvas kopling) dan pelat-pelat baja yang saling bersentuhan.
a. Pelat-pelat gesek (friction plates) mengikuti gerak memutar rumah kopling (lidah-lidahnya terkait pada rumah kopling).
a. Pelat-pelat gesek (friction plates) mengikuti gerak memutar rumah kopling (lidah-lidahnya terkait pada rumah kopling).
b.
Pelat—pelat baja mengikuti gerak memutar pusat kopling (lidah-lidahnya terkait
pada spie-spie pada pusat kopling).
Agar
pelat-pelat gesek dan pelat-pelat berputar bersama-sama sebagai satu kesatuan
maka ditekan bersama oleh pegas-pegas yang kuat. Dengan mengurangi tekanan
pegas arah susunan pelat-pelat gesek atau pelat baja, maka kopling akan slip,
ialah perputaran rumah kopling tidak diteruskan seluruhnya ke pusat kopling.
Bila tekanan pegas atas susunan pelat-pelat gosok/pelat-pelat baja ditiadakan,
maka pusat kopling tidak digerakkan lagi 0Ieh perputaran rumah kopling. Alat
yang mengatur besarnya tekanan pegas atas susunan pelat-pelat gesek pelat-pelat
baja adalah pelat pengangkat (lifter plate) yang digerakkan oleh handel
kopling.
Prinsip
Kerja Kopling
kopling
primer berfungsi untuk melayani start jalan, sedangkan kopling sekunder
berfungsi untuk melayani pengoperan gigi.
a. Kopling Primer
Terletak pada poros engkol yang terdiri dari:
(1) Outer clutch berputar bebas pada poros engkol,
(2) Inner clutch berputar mcngikuti putaran poros engkol.
(3) Drive plate (bandul) berupa kanvas yang terletak pada inner club, yang berfungsi sebagai pcnghubung putaran dari Inner Club ke Outer Clutch.
a. Kopling Primer
Terletak pada poros engkol yang terdiri dari:
(1) Outer clutch berputar bebas pada poros engkol,
(2) Inner clutch berputar mcngikuti putaran poros engkol.
(3) Drive plate (bandul) berupa kanvas yang terletak pada inner club, yang berfungsi sebagai pcnghubung putaran dari Inner Club ke Outer Clutch.
(4) Drive
gear sebagai penghubung cuter clutch dengan kopling sekunder Cara kerja kopling
primerPada saat mesin berputar stasioner (lambat), drive plat (bandul)
belum bekerja, sehingga outer clutch praktis belum berfungsi.
baik pada saat memindah gigi perseneling ataupun pada saat start
jalan.
belum bekerja, sehingga outer clutch praktis belum berfungsi.
baik pada saat memindah gigi perseneling ataupun pada saat start
jalan.
Keterangan:
1. Roda gigi penggerak primer
2. Roda gigi yang digerakkan primer
3. Rumah kopling
4. Pelat pendorong
5. Rol pemberat
6. Pelat kopling
7. Bush kopling
8. Penutup
9. Pelat gesek
10. Rol pemberat
11. Poros utama
12. Penahan rol
13. Poros engkol
1. Roda gigi penggerak primer
2. Roda gigi yang digerakkan primer
3. Rumah kopling
4. Pelat pendorong
5. Rol pemberat
6. Pelat kopling
7. Bush kopling
8. Penutup
9. Pelat gesek
10. Rol pemberat
11. Poros utama
12. Penahan rol
13. Poros engkol
Secara
lengkap dan umum cara kerja kopling dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Handel kapling ditekan.
sebagai berikut :
1. Handel kapling ditekan.
2. Tangkai
pelepas kopling (clutch release lever) tertarik oleh kabel kopling.
3. Nok pelepas (release cam) pada poros tangkai pelepas kopling mendorong batang pengangkat (lifter rod).
3. Nok pelepas (release cam) pada poros tangkai pelepas kopling mendorong batang pengangkat (lifter rod).
4. Batang
pengangkat menekan pengangkat (lifter pin) dan pelat pengangkat (lifter plate).
5. Pelat pengangkat menekan pegas-pegas kopling dan mendorong piringan penekan (pressure plate) sehingga menjauhi susunan pelat-pelat gesek kopling.
6. Terjadilah jarak renggang kecil diantara pelat-pelat gesek dan pelat-pelat baja sehingga perputaran rumah kopling tidak diterusan lagi ke pusat kopling. Dengan melepaskan handel kopling secara perlahan-lahan maka gaya tekan pegas sedikit demi sedikit diteruskan kembali pada susunan pelat-pelat gesek kopling, yang pada akhimya pelat-pelat baja beserta pusat kopling mulai mengikuti perputaran rumah kopling secara merata.
5. Pelat pengangkat menekan pegas-pegas kopling dan mendorong piringan penekan (pressure plate) sehingga menjauhi susunan pelat-pelat gesek kopling.
6. Terjadilah jarak renggang kecil diantara pelat-pelat gesek dan pelat-pelat baja sehingga perputaran rumah kopling tidak diterusan lagi ke pusat kopling. Dengan melepaskan handel kopling secara perlahan-lahan maka gaya tekan pegas sedikit demi sedikit diteruskan kembali pada susunan pelat-pelat gesek kopling, yang pada akhimya pelat-pelat baja beserta pusat kopling mulai mengikuti perputaran rumah kopling secara merata.
Mekanisme
kopling terdiri atas:
1. Gigi primer kopling,
2. Rumah kopling
3. Kanvas kopling (pelat gesek),
4· Pelaf kopling.
5. Pegas kepling,
6. Pengikat kopling (baut),
7. Kopling tengah
8. Pelat tutup dan pelat dasar,
9. Klep penjamin, dan
10. Batang penekan.
1. Gigi primer kopling,
2. Rumah kopling
3. Kanvas kopling (pelat gesek),
4· Pelaf kopling.
5. Pegas kepling,
6. Pengikat kopling (baut),
7. Kopling tengah
8. Pelat tutup dan pelat dasar,
9. Klep penjamin, dan
10. Batang penekan.
Kopling
Mekanik
Cara kerja
kopling mekanik ialah apabila mesin dihidupkan dan perseneling masuk, sedangkan
handel kopling tidak ditarik maka kopling bekerja menghubungkan putaran mesin
sampai ke poros primer persneling,
putaran poros engkol diteruskan oleh roda gigi utama (primer) poros engkol ke roda gigi utama (primer) kopling, sehingga rumah kopling dengan kanvasnya ikut berputar. Karena kanvas kopling dijepit oleh pelat kopling yang mendapat tekanan dan pegas-pegasnya, maka putaran kanvas diteruskan ke pelat-pelat tersebut, selanjutnya putaran ini diteruskan ke poros primer persneling.Apabila pada saat mesin hidup dan persnelmg masuk, handel kopling ditarik maka tali kopling menarik tuas dan tuas mendorong pen pendorong. Pen pendorong menekan tutup pegas sehingga pelat dasar mundur, dengan demikian pelat-pelat penjepit kanvas kopling merenggang, yang berarti pula putaran mesin hanya sampai ke kanvas
kopling saja, hal inilah yang disebut kopling memutus hubungan.
putaran poros engkol diteruskan oleh roda gigi utama (primer) poros engkol ke roda gigi utama (primer) kopling, sehingga rumah kopling dengan kanvasnya ikut berputar. Karena kanvas kopling dijepit oleh pelat kopling yang mendapat tekanan dan pegas-pegasnya, maka putaran kanvas diteruskan ke pelat-pelat tersebut, selanjutnya putaran ini diteruskan ke poros primer persneling.Apabila pada saat mesin hidup dan persnelmg masuk, handel kopling ditarik maka tali kopling menarik tuas dan tuas mendorong pen pendorong. Pen pendorong menekan tutup pegas sehingga pelat dasar mundur, dengan demikian pelat-pelat penjepit kanvas kopling merenggang, yang berarti pula putaran mesin hanya sampai ke kanvas
kopling saja, hal inilah yang disebut kopling memutus hubungan.
pada saat
kendaraan sedang berjalan proses pemindahan gigi adalah
sebagai berikut :
Sewaktu pedal persneling (transmisi) ditekan, handel kopling akan
memutar kam pengangkat (lifter cam), sehingga posisi peluru memiliki
penahan bola yang merapat dengan kam pengangkat serta akan berpindah tempat.
sebagai berikut :
Sewaktu pedal persneling (transmisi) ditekan, handel kopling akan
memutar kam pengangkat (lifter cam), sehingga posisi peluru memiliki
penahan bola yang merapat dengan kam pengangkat serta akan berpindah tempat.
Hal ini akan
menyebabkan kam pengangkat terdorong dan
selanjutnya akan mendorong kopling luar (outer cluth), akibat
terdorong outer cluth maka posisi pelat kopling yang sedang ditekan
0leh pemberat bergerak menjauhinya, hal ini akan mengakibatkan pelat
dan kanvas kopling kembali merenggang sehingga pengoperan gigi
dengan mudah dapat dilakukan, karena akibat merenggangnya kanvas
dan pelat kopling, hal ini berarti putaran poros engkol ke transmisi
terputus.
selanjutnya akan mendorong kopling luar (outer cluth), akibat
terdorong outer cluth maka posisi pelat kopling yang sedang ditekan
0leh pemberat bergerak menjauhinya, hal ini akan mengakibatkan pelat
dan kanvas kopling kembali merenggang sehingga pengoperan gigi
dengan mudah dapat dilakukan, karena akibat merenggangnya kanvas
dan pelat kopling, hal ini berarti putaran poros engkol ke transmisi
terputus.
Kopling
Otomatis
Kopling otomatis ialah kopling yang cara bekerjanya diatur oleh
tinggi atau rendahnya putaran mesin itu sendiri, seperti halnya dengan
kopling mekanik, maka kopling otomatis juga ada yang berkedudukan
pada poros engkol dan ada juga yang berkedudukan pada poros primer
persneling. Mengenai mekanisme atau peralatan koplingnya tidak
berbeda dengan peralatan yang terdapat pada kopling mekanik, hanya
tidak terdapat perlengkapan handel dan sebagai penggantinya pada
kopling atomatis ini terdapat alat khusus yang bekerja secara otomatis
pula, yakni:
(1) Otomatis kopling, yang terdapat pada kopling tengah, untuk
kopling yang berkedudukan pada pores engkol.
(2) Rol pemberat yang berguna untuk menekan pelat dasar waktu digas.
(3) Pegas kopling yang lemah, berguna pada waktu mesin hidup lambat,koplingnya dapat netral,
(4) Pegas pengembali untuk mengembalikan dengan cepat dari posisi
masuk ke posisi netral, bila mesin hidup dalam putaran tinggi menjadi rendah.
Kopling otomatis ialah kopling yang cara bekerjanya diatur oleh
tinggi atau rendahnya putaran mesin itu sendiri, seperti halnya dengan
kopling mekanik, maka kopling otomatis juga ada yang berkedudukan
pada poros engkol dan ada juga yang berkedudukan pada poros primer
persneling. Mengenai mekanisme atau peralatan koplingnya tidak
berbeda dengan peralatan yang terdapat pada kopling mekanik, hanya
tidak terdapat perlengkapan handel dan sebagai penggantinya pada
kopling atomatis ini terdapat alat khusus yang bekerja secara otomatis
pula, yakni:
(1) Otomatis kopling, yang terdapat pada kopling tengah, untuk
kopling yang berkedudukan pada pores engkol.
(2) Rol pemberat yang berguna untuk menekan pelat dasar waktu digas.
(3) Pegas kopling yang lemah, berguna pada waktu mesin hidup lambat,koplingnya dapat netral,
(4) Pegas pengembali untuk mengembalikan dengan cepat dari posisi
masuk ke posisi netral, bila mesin hidup dalam putaran tinggi menjadi rendah.
Kopling
Ganda
Kopling ganda terdiri dari kopling primer yang bekerja berdasarkan
gaya sentrifugal dan kopling sekunder yang bekerja secara
konvensional atau disebut juga garpu kopling (shift clutch).
Bagian-bagian kopling primer adalah:
(1) Clutch Shoe (sepatu kopling) yang berputur mengikuti poros engkol.
(2) Clutch Drum (rumah kopling) yang berhubungan dengan kopling konvensianal.
Kopling ganda terdiri dari kopling primer yang bekerja berdasarkan
gaya sentrifugal dan kopling sekunder yang bekerja secara
konvensional atau disebut juga garpu kopling (shift clutch).
Bagian-bagian kopling primer adalah:
(1) Clutch Shoe (sepatu kopling) yang berputur mengikuti poros engkol.
(2) Clutch Drum (rumah kopling) yang berhubungan dengan kopling konvensianal.
Mekanisme
kerja kopling ganda, yaitu:
Pada saat poros engkol putaran rendah (mesin putaran lambat),
clutch shoe (sepatu kopling) belum mengembang, karena masih tertahan
oleh pegas, dengan demikian clutch drum (silinder kopling)-pun belum
berputar, pada saat putaran mesin mulai meninggi maka sepatu kopling
mulai mengembang karena adanya gaya snritrifugal. Dengan mengembangnya sepatu kopling maka silinder kopling akan ditekan (seperti proses rem tromol) dan berputar. Selanjutnya akan meneruskan putarannya ke kopling sekunder dan kopling sekunder akan melakukan prosesnya Seperti halnya kopling kanvensional yang telah dijelaskan,
kopling ganda digunakan pada sepeda motor Honda dengan tujuan untuk
mengatasi hentakan pada saat sepeda motor masuk gigi satu pada awal start.dapat memindahkan tenaga motor ke transmisi tanpa
slip.
3). Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat.
Pada saat poros engkol putaran rendah (mesin putaran lambat),
clutch shoe (sepatu kopling) belum mengembang, karena masih tertahan
oleh pegas, dengan demikian clutch drum (silinder kopling)-pun belum
berputar, pada saat putaran mesin mulai meninggi maka sepatu kopling
mulai mengembang karena adanya gaya snritrifugal. Dengan mengembangnya sepatu kopling maka silinder kopling akan ditekan (seperti proses rem tromol) dan berputar. Selanjutnya akan meneruskan putarannya ke kopling sekunder dan kopling sekunder akan melakukan prosesnya Seperti halnya kopling kanvensional yang telah dijelaskan,
kopling ganda digunakan pada sepeda motor Honda dengan tujuan untuk
mengatasi hentakan pada saat sepeda motor masuk gigi satu pada awal start.dapat memindahkan tenaga motor ke transmisi tanpa
slip.
3). Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat.
Contoh Gambaran Umum Perusahaan
BAB II
GAMBARAN
UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah
Singkat Pabrik Seng PT. Sermani Steel
Perusahaan
pabrik seng ini didirikan di Makassar daerah tingkat I Sulawesi Selatan, dengan
surat persetujuan Bapak Presiden Republik Indonesia No. B 47/Pres/5/1969
Tanggal 22 Mei 1969 Tanggal 10 Juni 1969 sebagai suatu perusahaan patungan
dalam rangka undang-undang No. 1 tahun 1969 Junto No. 11 tahun 1970 (Penanaman
Modal Asing), antara lain:
1. Tuan H.
Sjamsuddin Dg.
Mangawing (Indonesia)
2. Nippon Kokan
Kabushiki Kaisha
Corporation (Jepang)
3. Marubeni Corporation (Jepang)
Yang sesudah
melalui prosedur yang ditentukan mendapat pengesahan hukum dengan surat
Keputusan Menteri Kehakiman tanggal 12 Januari 1970 No. J.A.5/4/12.
Data-data
selanjutnya adalah sebagai berikut:
· Nama
perusahaan (pabrik
seng) : PT. Sermani
Steel
· Alamat :
Jl. Jenderal Urip Sumoharjo Km. 7
Tello Baru,
Makassar (Sulawes Selatan)
· Mulai
dibangun :
Peletakan batu pertama dilakukan
pada
tanggal 1 November 1969.
· Selesai
dibangun :
12 Agustus 1970
· Luas tanah
(Plant
site) :
20.790 M2
· Pabrik No.
1 :
1.710 M2 (termasuk bengkel,
boiler,
generator)
· Pabrik No.
2 :
1.710 M2 (termasuk Shearing Line)
· Gedung bahan
baku :
810 M2 (ruangan bawah Shearing
Line)
· Gedung bahan
jadi :
168 M2
· Tempat
sholat :
209 M2
· Tempat
gergaji :
144 M2
· Dapur masak
air
minum :
30 M2
· Kantor :
415 M2
· Tempat
parkir :
340 M2
· Rumah
jaga :
36 M2
· Ruang istirahat :
409 M2
· Kantor
pabrik :
80 M2
· Kapasitas
tangki minyak
hitam : No. 1
= 50 Ton
No.
2 = 50 Ton
· Kapasitas
tangki
solar :
20 Ton
· Pengadaan
air dari
sumur :
250 Ton/hari
· Kapasitas
tangki
air :
10 Ton, 40 Ton, & 50 Ton
· Kapasitas tangki
air
menara :
10 Ton & 20 Ton
· Pemakaian
air
perhari :
50 Ton
· Galvanizing
No.
1 :
55 Ton
· Galvanizing
No.
2 :
60 Ton
· Kamar mandi
karyawan :
16 Ton
· Waste Water
Treatmen :
2 Ton
· Bengkel/pencucian :
2 Ton
· Kantor :
1 Ton
· Cerobong Api
Galvanizing :
18,9 meter
· Kapasitas
produksi :
Max 1500 Ton G.I Sheet sebulan
· Mulai trial
operation :
24 Agustus 1970
· Mulai
commercial
operation :
1 September 1970
· Peresmian
pembukaan :
24 Oktober 1970
· Modal
disahkan dan
disetor :
U$$ 700.000,-
Dengan modal
tersebut terbagi atas:
1. Tuan H.
Sjamsuddin Dg. Mangawing :
22,86%
2. Nippon Kokan
Kabushiki Kaisha
Corporation :
38,57%
3. Marubeni
Corporation :
38,57%
Total 100%
Dengan
surat keputusan Menteri Perindustrian No. 476/M/SK/12/1976 tanggal 31 Desember
1976 modal insvetasi perusahaan ini telah ditingkatkan menjadi US$ 1.130.000,-
yang sahamnya dimiliki masing-masing oleh:
Ø Tuan H. Sjamsuddin Dg.
Mangawing :
34,52%
Ø Nippon Kokan Kabushiki Kaisha
Corporation :32,74%
Ø Marubeni
Corporation :32,74%
Total 100%
Cap yang
digunakan untuk hasil produksi kami ialah “Menjangan” (Rusa) yang melambangkan
perdamaian dan ketangkasan, suatu lembaga yang terkenal dan tak asing lagi di daerah
ini dan untuk sekian lama merupakan Lambang Pekan Olahraga Nasional dari
produksi Sulawesi Selatan. Pada dewasa ini meliputi seluruh wilayah Indonesia
termasuk Irian Jaya dan disamping itu dari pengusaha-pengusaha di beberapa
daerah yang lainpun kami dapat permintaan untuk menunjuk mereka sebagai
distributor dari hasil produksi pabrik seng kami.
Berhubung
dengan kenyataan bahwa kebutuhan seng dalam negeri terus meningkat secara
konstan maka kami talah memasukan permohonan dan memperoleh persetujuan tetap
dari pemerintah dengan surat keputusan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal
No. 15/VI/PMA/1978 Tanggal 10 Mei 1978 Junoto No. 11/VI/PMA/1979 dengan tanggal
24 Januari 1979 untuk menambahkan pabrik seng kami dengan satu galvanizing line
lagi. Penambahan galvanizing line yang kedua itu telah direalisir pada
permulaan triwulan kedua tahun 1979.
Dengan SPT
DKPM No.287/A:2/1985 Tanggal 26 Maret 1965 modal perusahaan ditingkatkan lagi
dengan tambahan Rp.194.609.597,- (US$ 596)
Terakhir
jumlah modal dan pembagiannya sesuai SPT BKPM No.425/III/PMA/1991 Tanggal 09
Juli 1991 adalah sbb:
ü Tuan H. Sjamssudin Dg.
Mangawing :US$
1.688.000
ü Nippon Kokan Kabushiki Kaisha
Corporation :US$ 810.000
ü Marubeni
Corporation :US$ 810.000
Total US$
3.308.000
Pihak PT.
Sermani berharap untuk mengambil bagian aktif dalam pembangunan wilayah
Indonesia Bagian Timur khususnya dan di Indonesia pada umumnya dan turut serta
memberikan sumbangan sekedarnya bagi kemakmuran dan kesejahteraan wilayah
Indonesia.
2.2 Struktur
Organisasi PT. Sermani Steel
Dalam
setiap organisasi atau suatu perusahaan baik kecil maupun basar mutlak
diperlukan struktur organisasi yang mantap akan dapat memperlancar jalannya
suatu perusahaan terutama dalam pembagian dan penetapan pekerjaan yang akan
dilakukan serta tanggung jawab dan wewenangan.
Dalam
suatu badan atau lembaga perlu adanya suatu gambaran secara sistematik agar
bagian itu jelas hubungannya terutama dalam pembagian tugas dan tanggung jawab,
dengan adanya anggapan pembagian fungsi aktivitas dan perusahaan yang tepat.
Langkah-langkah selanjutnya adalah menetapkan tanggung jawab bagian-bagian
tersebut. Dengan tujuan operasi yang efisien sesuai dengan syarat-syarat yang
ditetapkan oleh kebijakan manajemen yang tertinggi.
Subscribe to:
Posts (Atom)