Wednesday, January 15, 2014

CARA PENGELASAN DENGAN MENGGUNAKAN GAS

PENGELASAN  DENGAN  GAS
              Pada proses pengelasan dengan gas, campuran gas digunakan sebagai sumber panas untuk pengelasan nya.
Nyala gas yang umum digunakan adalah: - gas alam
                                                                   - asetilen
                                                                   - hidrogen + oksigen (oksihidrogen)
Nyala gas oksihidrogen, dapat mencapai suhu ± 1980 °C, hidrogen dihasilkan melalui proses elektrolisa air atau dengan mengalirkan uap diatas kokas. Sedangkan nyala asetilen, dapat mencapai suhu  ± 3500 °C ( untuk jelasnya lihat  keterangan berikut ini).


 · NYALA  OKSIASETILEN
                 Las nyala oksiasetilen (sering juga disebut dengan “las karbid”), menggunakan nyala dari gas campuran antara oksigen dengan asetilen, sampai logam induk mencair dan pengelasan dapat dilakukan dengan atau tanpa logam pengisi.
Oksigen berasal dari proses elektrolisa atau proses pencairan udara. Oksigen komersial umumnya berasal dari proses pencairan udara, dimana oksigen dipisahkan dari nitrogen yang kemudian disimpan di dalam tabung silinder baja bertekanan sekitar 14 MPa.
· GAS  ASETILEN
                Gas ini dihasilkan dari reaksi kimia antara Kalsium Karbida dengan Air. Gelembung-gelembung gas akan naik ke udara bebas dan endapan nya disebut: “kapur tohar”. Reaksi kimia yang terjadi di dalam tabung asetilen adalah sbb:
                                                           
dengan:  ·         disebut: “Kalsium Karbida”
              · 2       disebut: “Air”
              ·   disebut: “Kapur Tohor”
              ·         disebut: “Gas Asetilen”
 secara fisik, adalah keras, berwarna cokelat dan terbentuk sebagai hasil reaksi kimia anatara Kalsium dengan Kokas (batu bara) di dalam dapur listrik. Hasil reaksi ini dibersihkan dan diseleksi untuk kemudian disimpan didalam drum baja yang tertutup rapat. Gas Asetilen bisa diperoleh dari:
- generator asetilen; yakni mencampur karbid dengan air
- pasar  bebas  dalam  bentuk  tabung-tabung  yang sudah siap pakai dan sudah tercampur 
  dengan aseton (tekanan tabung £ 100 kPa).

Pengaturan perbandingan persentase campuran gas, adalah sangat penting, sebab dengan demikian sifat nyala api akan dapat diatur.
                  Dibagian ujung nyala kerucut, terjadi perbandingan  Oksigen : Asetilen = 1 : 1
Selubung luar nya berwarna ke biru-biru an dan Oksigen yang dibutuhkan dambil dari udara disekitar nya.
Umum nya nyala ini digunakan pada: - pengerjaan pengelasan
                                                             - pemotongan logam
·  NYALA REDUKSI (Nyala Karburasi)
                Bila terdapat kelebihan Asetilen, maka diantara nyala kerucut dan selubung luar (lihat: nyala netral), akan timbul nyala seperti nyala kerucut, tetapi berwarna ke putih-putih an yang panjang nya tergantung dari jumlah kelebihan asetilen nya.
Nyala ini biasanya digunakan untuk pengelasan:
- logam monel
- nikel
- beberapa baja lunak dan beberapa bahan non-ferrous dengan pengerasan permukaan.
·  NYALA  OKSIDASI
               Bila terdapat Oksigen yang berlebih, maka akan diperoleh nyala yang mirip nyala netral, hanya saja nyala kerucutnya lebih pendek dan selubung luar nya lebih jelas (nyata/tegas) warna nya.
Nyala ini hanya dapat digunakan untuk pengelasan fusion, yakni untuk bahan-bahan seperti: kuningan dan perunggu.


No comments:

Post a Comment