Proses
Pendinginan Pada Mesin
Pada mesin bensin ataupun pada mesin
diesel proses pendinginan tergantung pada sistem pendinginan yang digunakan.
Pada pendinginan udara, panas akan berpindah dari dalam ruang bakar melalui
kepala silinder, dinding silinder dan piston secara konduksi. Selanjutnya yang
melalui dinding dan kepala slinder, panas akan berpindah melalui sirip-sririp
(fins) dengan cara konveksi ataupun
radiasi di luar silinder.
Pada pendinginan air secara alamiah,
proses perpindahan panas/pendinginan melalui perubahan massa jenis air yang menurun karena panas
selanjutnya air akan berpindah secara alamiah berdasarkan rapat massa sehingga terjadi
sirkulasi alamiah untuk pendinginannya. Untuk mempercepat pembuangan panas pada
sistem pendinginan air dipasangkan radiator. Melalui radiator ini panas akan dibuang ke udara melalui
sirip-sirip radiator. Pada pendinginan air dengan tekanan, sirkulasi akan
dipercepat oleh putaran kipas pompa sehingga sirkulasi air pada sistem ini akan
lebih baik.
1. Sistem
pendinginan diperlukan dalam mesin bensin dan diesel dengan alasan panas
pembakaran dari ruang bakar harus dikeluarkan sebesar 32 persen. Bila tidak ada
sistem pendinginan yang baik akan menimbulkan dampak: bahan logam akan
kehilangan kekuatan bahkan dapat mencair, ruang bebas antara komponen yang
bergerak akan terhalang, timbul tegangan termal, dan kemampuan pelumas akan
turun
2. Sistem
pendinginan dapat digolongkan menjadi sistem pendinginan udara (alamiah dan
tekanan pompa) dan sistem pendinginan air (alamiah dan pemompaan)
Proses pendinginan pada mesin berupa perpindahan panas
melalui torak, silinder dan kepala silinder secara konduksi
selanjutnya panas akan berpindah secara konveksi melalui sirip-sirip ke udara,
sedangkan pada pendinginan air, panas akan berpindah melalui air yang
bersirkulasi baik secara alamiah atau paksa. Pada sistem pendinginan air dipasangkan
radiator yang berfungsi untuk mempercepat pembuangan panas ke udara.
No comments:
Post a Comment