Mesin
las AC & DC
Mesin listrik diklasifikasikan mesin las AC dan mesin las DC, mesin las AC
biasanya berupa trafo las, sedangkam mesin las DC selain trafo yang dilengkapi
dengan rectifier atau diode ( Perubah arus bolak balik menjadi arus searah ) biasanya
menggunakan motor penggerak baik mesin disel atau motor bensin dan motor
listrik. Mesin las AC yang menggunakan transformator atau trafo las.
Saat
ini banyak digunakan mesin las DC karena DC mempunyai
beberapa kelebihan dari pada mesin las AC, seperti misalnya busur stabil,
polaritas dapat diatur.
Las
DCSP ( Direct Current Straight Polarity ) atau Las Polaritas Lurus.
Apabila material dasar atau material yang akan dilas disambungkan dengan kutup
positip (+) dan elektrodenya disambungkan dengan kutup negatif ( - ) pada
mesin las DC maka cara ini disebut pengelasan polaritas lurus atau DCSP.
Dengan cara ini busur listrik bergerak dari elektrode ke material dasar
sehingga tumbukan elektron berada di material dasar yang berakibat 2/3 panas
berada di material dasar dan 1/3 panas berada di elektroda. Cara ini akan
menghasilkan pencairan material dasar lebih banyak dibanding elektrodenya
sehingga hasil las mempunyai penetrasi yang dalam, sehingga baik digunakan pada
pengelasan yang lambat serta manik las yang sempit dan untuk pelat yang tebal.
Las DCRP ( Direct Current Reversed Polarity) atau Las Polaritas balik. Dengan
proses pengelasan cara ini material dasar disambungkan dengan kutup negatip ( -
) dan elektrodenya disambungkan dengan kutup positif ( + ) dari mesin las DC,
dan disebut DCRP sehingga busur listrik bergerak dari material dasar ke
elektrode dan tumbukan elektron berada di elektrode yang berakibat 2/3 panas
berada di elektroda dan 1/3 panas berada di material dasar.
Cara
ini akan menghasilkan pencairan elektrode lebih banyak sehingga hasil las
mempunyai penetrasi dangkal, serta baik digunakan pada pengelasan pelat tipis
dengan manik las yang lebar.
Pengelasan
Las AC ( Alternating current ) atau Las Arus bolak balik Las listrik arus bolak
balik tidak ada kutup positip dan negatip ( dua duanya sama ) oleh sebab itu
maka penyambungannya dibolak balik hasilnya tetap sama. Masing masing kutup
akan menerima panas 50 % dan akibatnya terjadi penetrasi normal .
Elektrode
las
Sebagian besar elektrode las SMAW dilapisi oleh
lapisan flux, yang berfungsi sebagai pembentuk gas yang melindungi cairan logam
dari kontaminasi udara sekelilingnya. Selain itu fluk berguna juga untuk
membentuk terak las yang juga berfungsi melindungi cairan las dari udara
sekelilingnya. Lapisan elektrode ini merupakan campuran kimia yang
komposisisnya sesuai dengan kebutuhan pengelasan. Menurut AWS (American Welding
Society ) elektrode diklasifikasikan dengan huruf E dan diikuti empat atau lima
digit sebagai berikut E xxxx (x) . Dua digit yang pertama atau tiga digit
menunjukan kuat tarik hasil las tiga digit menunjukan kuat tarik lebih dari 100.000 psi sedangkan dua digit menunjukan kuat tarik
hasil lasan kurang dari 100.000 psi. Sebagai contoh elektrode E 6013 mempunyai
kuat tarik 60.000 psi (42 Kg/mm2 ). Sedangkan angka digit ketiga atau keempat
bagi yang kuat tariknya lebih besar 100.000 psi ( 70 Kg/mm2 ) digit selanjutnya
menujukan posisi pengelasan, apabila angkanya 1 berarti untuk segala
posisi.pengelasan, angka 2 berarti las datar atau horizonta l dan angka 3
menunjukan untuk pengelasan datar saja. Digit yang terakhir menunjukan jenis
dari campuran kimia dari lapisan elektrode
No comments:
Post a Comment