Wednesday, January 15, 2014

CARA KERJA TRANSMISI MOTOR METIC

CARA KERJA TRANSMISI MOTOR METIC


        Bagaimana cara kerja dan sistem transmisi motor matic? 
Yang mana pengendara motor tak perlu lagi memindah mindahkan gigi persneling untuk melaju dari lambat menjadi cepat dan sebaliknya.

        Pada postingan kali ini saya akan share bagaimana cara kerja dan sistem transmisi motor matic secara sederhana agar pembaca yang awam tentang teknik mesin dapat mudah memahaminya.

         Pada transmisi motor matic menggunakan sistem yang disebut CVT (Continuously Variable Transmision). 
yaitu putaran mesin diteruskan ke roda belakang (sebagai pendorong motor) melalui dua buah pully (depan dan belakang) dan seutas sabuk atau yang kita kenal dengan nama van belt (v belt). Kedua pully ini memiliki alur (tempat dudukan van belt) yang dapat berubah ubah diameter lingkarnya sesuai dengan kecepatan putaran mesin (diukur dengan satuan rpm/rotasi per menit)

          Saat mesin berputar pully(depan) ikut berputar dan diteruskan ke pully belakang. maka pully belakang ikut berputar. Namun pada putaran rendah roda belum ikut berputar. 

          Hal ini disebabkan pully belakang dirancang mirip kopling otomatis yang memanfaatkan gaya centrifugal. Dimana pada putaran rendah daya centrifugal tidak mampu mendorong kampas yang ikut berputar untuk mencengkeram tromol roda belakang agar roda ikut berputar. Semua ini sudah diatur dan dikemas jadi satu gear box set atau yang sering disebut sebagai gardan.

          Pada putaran 2500rpm kampas mulai mekar oleh tenaga centrifugal dan roda belakang mulai ikut berputar. Semakin tinggi rpm semakin kuat kampas pada pully belakang mencengkeram tromol sehingga roda ikut berputar. Dan pada saat tercapai torsi maksimal kampas tak dapat lagi bertambah mekar.

          Pada tahap ini kecanggihan kedua pully mulai berperan. Semakin tinggi rpm mesin pully depan semakin memperbesar diameternya. Karena diameter pully depan membesar berarti dibutuhkan van belt yang lebih panjang ?. Tidak. Karena pully belakang dengan fleksibel dapat mengimbangi mengecil. Sehingga ukuran panjang van belt bisa tetap pas dalam perubahan2 besar dan kecilnya pully. Perubahan membesar dan mengecil pully ini sudah dirancang sedemikian rupa agar mesin dapat bekerja wajar saat motor berjalan pelan maupun melaju kencang.

          Hal lain yang perlu diketahui tentang van belt adalah v-belt ini sebagai pengganti rantai (pada motor yang salah rantai) yang bertugas meneruskan putaran dari mesin ke roda belakang. Letak v-belt ini tertutup dan dilindungi oleh bak penutup agar terhindar dari kotoran atau debu yang bisa mempercepat ausnya v-belt tersebut. Konstruksinya dirancang sedemikian rupa agar v-belt awet dan panjang umur. Yakni dengan dilengkapi kipas pendingin dan lobang ventilasi udara yang terlindung. itulah yang dapat saya uraikan tentang cara kerja dan sistem transmisi motor matic. Dengan bahasa lugas dan sederhana agar mudah dipahami oleh pembaca yang awam tentang bahasa teknisi.

Semoga dapat menambah wawasan pembaca sekalian.

No comments:

Post a Comment