Sistem
Pendinginan Air
Pada
sistem ini sebagian panas dari hasil pembakaran dalam ruang bakar diserap oleh
air pendingin setelah melalui dinding silinder. Oleh karena itu di luar
silinder dibuat mantel air (water
jacket). Pada sistem pendinginan air
ini air harus bersirkulasi. Adapun sirkulasi air dapat berupa 2 (dua) macam,
yaitu:
(1) Sirkulasi
alamiah/Thermo-syphon
(2) Sirkulasi
dengan tekanan
Pada
sistem pendinginan air dengan sirkulasi alamiah, air pendingin akan mengalir
dengan sendirinya yang diakibatkan oleh perbedaan massa jenis air yang telah panas dan air yang
masih dingin (Gambar 5). Agar air yang panas dapat dingin, maka sebagai
pembuang panas dipasangkan radiator (Gambar 6). Air yang berada dalam mantel
air dipanaskan oleh hasil pembakaran sehingga suhunya naik, sehingga massa jenisnya akan turun
dan air ini didesak ke atas oleh air yang masih dingin dari radiator. Agar
pembuangan panas dari radiator terjadi sebesar mungkin maka pada sistem
pendingin dilengkapi juga dengan kipas yang berfungsi untuk mengalirkan udara
pada radiator agar panas pada radiator dapat dibuang atau diserap udara.
Pada sirkulasi dengan tekanan pada prinsipnya
sama dengan sirkulasi alam, tetapi untuk mempercepat terjadinya sirkulasi maka
pada sistem dipasang pompa air
No comments:
Post a Comment